Rabu, 26 Maret 2008

Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami

Kalimat di atas gue baca di gapuranya markas ABRI waktu kami dalam perjalanan dari salatiga ke museum kereta api di Ambarawa. Gak tau kenapa, kalimat itu bener2 mengusik gue...gue pikir, "masak iya sih, jiwa raga buat negara?, beneran gak tuh?, kok bisa ya?, kasian amat?, hari genee?" dll pikiran negatif yang keluar tiba-tiba. Yang gue lakukan berikutnya adalah refleksi. Gue gak gitu deh. Gue gak cinta sama negara gue, jadi mana mungkin kasih jiwa dan raga buat negara. Lantas kemudian, yang timbul adalah, salut buat mereka yang memang memberikan jiwa raganya buat negara. Dan habis itu berpikir, kapan gue dan sebagian besar dari kita bisa begitu? Akankah??.......

Selasa, 25 Maret 2008

Mimpi 3 (Rumah Jadul)

Ini mimpi beneran, dalam arti yang sebenernya. Tapi mungkin karena hal ini sudah bolak-balik gue omongin ke orang-orang terdekat gue dan menjadi ada terus dalam pikiran gue. Kembang tidur gue kemaren sebuah rumah jadul...(i always love rumah jadul). Rumahnya asik, furniturenya jadul-jadul, tau kan, bangku anyaman, TV yang pake kaki, meja bulet, lantai jadul yang mengkilap...gue ngerasa nyaman banget dengan rumah itu....mengutip kalimat positif yang sering diucapin bapong, " tahun depan ya!!!! "

Kamis, 06 Maret 2008

Everyday is Sunday...in Pulau Penyengat

Kalau berkunjung ke tanjung pinang (pulau bintan), belum lengkap rasanya kalau gak mampir di pulau penyengat. 10 menit naik pompong (perahu beratap dengan motor) bayar Rp. 4000 (karena kita orang asing), kalau tarif untuk orang lokal pulau hanya Rp. 2000. Begitu sampai di pulau penyengat kita akan ditawarkan becak motor dan diajak berkeliling pulau yang syarat dengan situs2 budaya dan sejarah ini dengan tarif hanya Rp. 20.000. Everyday is sunday there, semua orang sepertinya santai, tingkat ekonomi rata gak ada yang miskin banget gak ada yang kaya banget. Air tinggal menggali 2 m dapat yang jernih, listrik murah, orang gak perlu mobil di pulau itu, sekolah gampang, puskesmas ada. Sepertinya gak ada alasan buat mereka untuk hidup ngoyo seperti orang jakarta atau orang2 di kota besar lainnya....

Penyuku...Penyu kita...

Ketika dalam suatu kegiatan di banyuwangi, beberapa orang teman memesan telur penyu untuk buah tangan dibawa pulang buat orang-orang tersayang. Tau gak, sekarang ini penyu itu termasuk hewan yang dilindungi, telur penyu yang akhirnya bisa sampe dewasa pun hanya sekitar 2 sampai 10% saja. Nah, kebayangkan kalo penyu ini gak dilestarikan, telur2nya terus dicuri dan dijual untuk oleh-oleh??? Sayangnya, gak berhasil saya mengadvokasi temen2 saya ini untuk gak beli telur penyu.....