Senin, 12 November 2007

Selingkuh1

Mungkin laki-laki menganggap perkawinan adalah hal yang "segalanya tetapi terpisah dari kehidupannya". Laki-laki ketika berselingkuh dan ketahuan akan mengatakan kalau hubungannya dengan perempuan lain itu sebagai "bukan apa-apa" dan akan bilang kalau istri, anak dan keluarganya adalah segalanya buatnya.
Selingkuh sekarang ini adalah fenomena, bukan suatu kejadian. Semakin banyak orang yang beranggapan kalau selingkuh itu "bukan apa-apa". Coba perhatikan sinetron2 sekarang, lagu2 sekarang, berapa banyak yang mengusung tema selingkuh, dan dibenarkan. bahkan ada lagu bodoh yang dibawakan oleh perempuan yang meminta untuk "dijadikan yang kedua".
Gue terus terang khawatir dengan fenomena ini. Gue menganggap lagu itu "inspiring", bisa mendorong orang untuk melakukan sesuatu. Kebayangkan kalo banyaknya lagu yang berpihak pada selingkuh, bahkan menjadikan orang ketiga ini sebagai orang yang teraniaya, bagaimana nasib anak-anak kita.
Gue korban selingkuh juga, baik secara langsung dan gak langsung. Gue cerita yang gak langsung aja ya, misalnya, Akibat poligami, gue jadi gak kenal sama tante-tante dan om gue (saking banyaknya...hehehe). Nyokap gue pun manggil bokapnya "om", dan gue pun jadi gak cukup kenal dengan sosok "om" ini (mungkin dianya juga pusing kali ya kebanyakan cucu...).

Tidak ada komentar: